Stabilkan Harga Kebutuhan Pokok Jelang Idulfitri

JEPARA – Pemerintah Kabupaten Jepara mengikuti Rapat Koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) yang dipimpin Inspektur Jenderal Kementrian Dalam Negeri Tomsi Tohir, Direktur Statik dan Harga Puji Ismartini beserta jajaran lainnya melalui via zoom meeting di Ruang Command Center Setda, Senin (25/03/24).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI), tingkat inflasi pada Febuari 2024 lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya serta bulan yang sama di tahun lalu.

Sehingga, pada Minggu ke-3 Maret 2024 ini, komoditas bahan pokok mengalami kenaikan. Diantaranya, telur ayam ras di 296 daerah, daging ayam ras di 271 daerah, dan beras di 267 daerah kabupaten/kota.

Tak hanya itu, komoditas lain juga turut menyusul. Seperti bawang putih di 263 daerah, minyak goreng 262 daerah, gula pasir 212 daerah, dan cabai rawit merah di 201 daerah kabupaten/kota.

“Inflasi bulan ke bulan pada Febuari terhadap Januari 2024 berada pada 0,37 persen. Sedangkan untuk inflasi dari tahun ke tahun pada Febuari 2024 terhadap Febuari 2023 sebesar 2,75 persen,” papar Tomsi Tohir.

Kemudian, wilayah Jawa Tengah menduduki tingkat Provinsi dengan kondisi penyumbang inflasi sedang, yakni berada 2,98 persen pada Febuari 2024. Sementara untuk Indeks Perkembangan Harga (IPH) mencapai 1,33 persen.

Kendati demikian, Pemerintah Kabupaten Jepara terus menunjukkan komitmen dan konsistensinya dalam upaya mengendalikan laju inflasi, khususnya di bulan Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1445 H.

Pj Bupati Jepara Edy Supriyanta melalui Kepala Bidang Perekonomian Setda Jepara Ferry Yudha Adidharma mengatakan, tetap menggalakkan adanya gerakan pangan murah serta operasi ke berbagai pasar. Hal ini guna menstabilkan harga pokok sesuai dengan standar yang ditentukan.

“Saat bulan Ramadhan, sudah ada beberapa gerakan pangan murah yang kemarin diadakan di Balai Desa Krapyak. Tujuannya untuk Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di beberapa pasar tradisional di Jepara,” ungkapnya

Kemudian, lanjut Ferry, akan memasifkan gerakan pangan murah ke setiap kecamatan yang ada di Jepara, kecuali Karimunjawa. Menurutnya, agar terjadi pemerataan pada setiap kecamatan maupun desa.

“Berdasarkan masukan dari beberapa pihak, kami adakan setiap per kecamatan yang ada di Jepara. Kegiatannya dilaksanakan selama bulan puasa sampai lebaran nanti,” tambahnya.

Dalam upaya menekan laju inflasi di Kabupaten Jepara, menurut Ferry sapaan akrabnya, Pemkab Jepara akan terus melakukan pemantauan harga dan stok untuk memastikan ketersediaan kebutuhan pokok menjelang lebaran.

Upaya tersebut dilakukan dengan cara, menjaga pasokan bahan pokok, melaksanakan operasi pasar murah, sidak ke pasar, kerjasama dengan daerah penghasil komoditi untuk kelancaran pasokan, serta merealisasikan Bantuan Tidak Terduga (BTT).

“Seperti yang disampaikan oleh Kementerian Dalam Negeri tadi bahwa setiap pemerintah daerah harus melakukan upaya konkrit dalam menstabilkan inflasi. Salah satunya melalui gerakan pangan murah,” pungkasnya. (Diskominfo Jepara/ STY)